Senin, 13 Oktober 2014

TATA SURYA

Sabtu, 26 Januari 2013

Jupiter dan Bulan Akan Bersinar Lebih Terang


VIVAnews - Pada awal pekan ini, langit di Bumi akan "kedatangan" tamu istimewa, yaitu dua objek antariksa yang akan terlihat lebih dekat dan terang. Dua objek tersebut adalah Jupiter dan Bulan.

Hari ini, Selasa 22 Januari 2013, keduanya akan nampak lebih terang dari biasanya. Dan, pemandangan indah ini akan terlihat kembali pada 2026 mendatang.

Pemandangan yang istimewa ini akan terlihat pada Senin malam, 21 Januari 2013, waktu Amerika Serikat, atau sekitar pukul 10-12 siang hari di Indonesia Bagian Barat.

Sayang, meski jumlahnya banyak, daerah yang diprediksi dapat melihat pemandangan ini hanya sekitar wilayah Amerika Serikat dan Kanada bagian Selatan. Namun, tidak menutup kemungkinan kedua objek tersebut terlihat dari wilayah lain.

Bulan akan berjarak sekitar 248.700 mil, atau 400.500 kilometer dari Bumi. Sedangkan Jupiter akan berjarak 1,664 kali lebih jauh, yakni dari jarak 665,9 juta kilometer. Pada waktu tersebut, bulan akan tampak 78 persen lebih terang (Waxing gibbous) dari biasanya.

Para ahli astronomi, sepanjang hari Senin, berkesempatan untuk melihat apa yang disebut appulse, yakni jarak terdekat antara kedua planet. Dalam konteks ini, yaitu jarak antara Bulan dan Jupiter.

Para astronom mengatakan bahwa appulse tidak memiliki efek langsung pada Bumi.

Dalam prosesnya, bulan akan merayap perlahan menuju Jupiter, dan akhirnya melewati tepat bagian bawah Jupiter. Bulan akan terlihat tiga kali lebih terang ketimbang Sirius, bintang paling terang di jagat raya, dari Bumi.

Meski bulan yang akan bergerak menuju Jupiter, pencitraan ini akan nampak seperti Jupiter yang bergerak. Planet besar ini akan muncul secara perlahan di atas Bulan.

Setelah mencapai jarak terdekat, Bulan akan bergerak perlahan ke arah Timur, meninggalkan Jupiter.

"Anda juga berkesempatan untuk mencoba pemandangan yang tidak biasa, yaitu melihat jejak Jupiter di sore hari, sebelum matahari terbenam," ujar Tony Flanders, associate editor di majalah Sky & Telescope, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Space.com.

Jika Anda melewatkan momen ini, tidak perlu khawatir. Menurut Sky & Telescope, masih ada momen gerhana Jupiter pada 17 Maret mendatang. (eh)

Sumber: http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/384247-jupiter-dan-bulan-akan-bersinar-lebih-terang

Jumat, 08 Juni 2012

Bakal Ada Manusia di Planet Mars pada 2023




TRIBUNNEWS.COM, LONDON - The Dutch, perusahaan luar angkasa independen, berniat menempatkan empat orang di Planet Mars pada April 2023.


Diwartakan Daily Mail, Rabu (6/6/2012), tim beranggotakan empat orang yang tergabung dalam Mars One, tidak bakal kembali ke bumi. Mereka akan membangun pemukiman di Mars. Diharapkan, 10 tahun kemudian atau pada 2033, ada 20 orang hidup dan tinggal di pemukiman tersebut.


The Dutch sudah bernegosisasi dengan pemasok luar angkasa, termasuk Space X yang baru-baru ini meluncurkan roket pribadinya. The Dutch juga didukung fisikawan pemenang Hadiah Nobel, Gerard ‘t Hoot, serta pencipta Big Brother Paul Romer. Tahun depan, The Dutch mulai melatih astronotn.


"Perjalanan ini akan menjadi milik kita semua, dan menjadi alasan yang akan membuat tiap langkah mampu menyatukan kita," demikian pernyataan The Dutch. (*)

Sumber: http://id.berita.yahoo.com/bakal-ada-manusia-di-planet-mars-pada-2023-232124219.html

Jumat, 25 Maret 2011

BLUETOOTH "Si Gigi Biru"


"Bluetooth" Siapa yang tidak kenal dengan yang satu ini. Yups hampir semua ponsel yang ada sekarang sudah dilengkapi dengan perangkat yang satu ini. Tapi "Siapa" sih sebenarnya Bluetooth ini? yah inilah yang akan kita bahas sedikit mengenai Si Gigi Biru.

Nama Bluetooth berasal dari nama Raja Denmark, Harald Bluetooth. Kemampuan sang raja dalam menyatukan suku-suku yang berperang menginspirasi namanya menjadi suatu perangkat yang juga mampu menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer, laptop dan perangkat ponsel.

Diawali dengan kemunculan Bluetooth versi 1.0 pada bulan juli 1999, versi ini masih memiliki bebrapa kelemahan diantaranya pengaturan koneksi yang rumit dan masih diterapkannya perintah manual sehingga keamanan pengguna tidak terjamin. Teknologi Bluetooth makin berkembang dengan kehadiran Bluetooth versi 1.1 dan 1.2. perbaikan dilakukan dalam mendukung channel yang tidak terenkripsi. juga mengakomodasi kecepatan transmisi hingga 1 Mbit/detik dan tahan terhadap interferensi frekuensi radio.

Bluetooth versi berikutnya 2.0 dirilis pada tahun 2004. Perbedaan utama adalah fitur Enhanced Data Rate (EDR) untuk transfer data yang lebih cepat. Tingkat kecepatan diklaim mencapai 3 Mbit/detik meskipun pada prakteknya hanya mencapai 2,1 Mbit/detik. Selanjutnya era Bluetooth versi 2.1 memperkenalkan Secure Simple Pairing (SSP) yang berfungsi meningkatkan sisi keamanan penggunaan.

Selanjutnya pada tahun 2009 diperkenalkan Bluetooth versi 3.0+HS (High Speed). Tingkat kecepatan pada versi ini mencapai 24 Mbit/detik. Fitur utama pada versi ini adalah AMP, yaitu tambahan jaringan WiFi sebagai data berkecepatan tinggi.

Adapun kelebihan teknologi Bluetooth antara lain adalah, daya jangkau dapat menembus dinding, kotak dan berbagai rintangan lain, tidak memerlukan kabel penghantar selain kegunaan sebagai perantara modem. Sebagai teknologi komunikasi tanpa kabel (wiraless), Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz. Secara sederhana Bluetooth adalah suatu teknologi tanpa kabel yang dapat mengkoneksikan dua perangkat yang berbeda. Teknologi ini mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time dengan jangkau layanan berjarak dari 1, 10 hingga 100 meter.

Sedangkan berbagai kekurangan diantaranya sistem menggunakan frekuensi sama dengan gelombang LAN standar, pengguna akan kesulitan melakukan transfer apabila ditemukan banyak koneksi Bluetooth dalam suatu ruangan dan banyak virus beredar melalui teknologi ini.

Nah itulah sekelumit tentang Si Gigi Biru.

Sabtu, 19 Februari 2011

Astronom Temukan Calon Planet di Balik Pluto

Tyche, nama calon planet itu berjarak 15 ribu kali lebih jauh dibanding Bumi ke Matahari.


Bertahun-tahun lalu, di sekolah kita diajarkan bahwa tata surya terdiri dari Matahari dan 9 buah planet. Akan tetapi, sejak diluncurkannya berbagai teleskop, pesawat, dan satelit, ruang angkasa menjadi lebih kompleks.

Saat Pluto didegradasi statusnya dari planet menjadi planet kerdil, lima tahun lalu, kita cukup terkejut. Tata surya tinggal dihuni 8 planet. Bagan dan model tata surya yang dipasang di ruang kelas di seluruh dunia harus diubah. Buku pelajaran harus ditulis ulang.

Namun, kini ilmuwan memiliki bukti-bukti kuat bahwa ada planet ke 9 berotasi di belakang Pluto. Dan planet ini ukurannya cukup besar.

Dari bukti-bukti yang ditangkap oleh teleskop ruang angkasa Wise milik NASA, planet raksasa ini tersembunyi di balik Oort Cloud, piringan awan yang terdiri dari benda-benda angkasa yang berada di titik terjauh sistem tata surya.

Oleh Daniel Whitmire dan John Matese, astrofisikawan dari University of Louisiana at Lafayette, Amerika Serikat, benda langit yang sedang diajukan untuk mendapat status ‘planet’ tersebut diberi nama Tyche. “Data-data awal seputar Tyche akan dipublikasikan April mendatang,” kata Whitmire, seperti dikutip dari Time, 16 Februari 2011.

“Setelah itu, planet tersebut kemungkinan akan mengungkapkan dirinya sendiri dalam dua tahun ke depan,” ucapnya.

Whitmire menyebutkan, setelah lokasi Tyche berhasil dipastikan, terserah pada International Astronomical Union (IAU) untuk menentukan apakah Tyche akan mendapat status planet secara penuh.

“Yang jadi masalah bagi IAU untuk meloloskan status planet adalah, kemungkinan besar Tyche terbentuk dari bintang lain,” kata Whitmire. “Ia kemudian ditarik oleh gaya gravitasi milik Matahari dan membuatnya berotasi pada sistem tata surya kita,” ucapnya.

Sebagai informasi, Tyche diperkirakan memiliki ukuran 4 kali lebih besar dibanding Jupiter dan mengorbit pada jarak 15 ribu kali lebih jauh dibanding jarak Bumi dan Matahari atau 375 kali lebih jauh dibandingkan dengan jarak Pluto dengan Matahari.

Kemungkinan, Tyche terdiri dari hidrogen dan helium dan memiliki atmosfir dan punya beberapa bulan seperti milik Jupiter. “Data dari Wise mengungkapkan bahwa Tyche empat sampai lima kali lebih panas dibanding Pluto, yakni mencapai -73 derajat Celcius.

“Panas tersebut merupakan sisa-sisa suhu dari proses pembentukannya,” kata Whitmire. “Obyek langit sebesar ini membutuhkan waktu yang panjang untuk menjadi dingin,” ucapnya.


http://teknologi.vivanews.com/news/read/204880-astronom-temukan-calon-planet-di-balik-pluto

Senin, 07 Februari 2011

TEMPAT PALING EKSTRIM DI TATA SURYA



Awan badai berkecepatan hingga 600 km/jam telah terjadi di Planet Jupiter selama hampir 345 tahun sejak pertama kali berhasil diamati pada tahun 1665. Foto: NAS A/ JPL / Space Science Institute



Europa, salah satu bulan planet Jupiter memiliki palung samudera terdalam di tata surya. Kedalamannya diperkirakan mencapai 100 km atau 10 kali lipat palung Mariana, titik terdalam di Bumi.



Io, salah satu bulan planet Jupiter, adalah tempat dengan tingkat vulkanisme tertinggi di tata surya. Seluruh permukannya dipenuhi oleh gunung berapi aktif. Foto: NASA


Sambaran petir/ kilat di planet Saturnus berkekuatan hingga 1000 kali lipat petir yang terjadi di bumi. Foto: NASA / JPL / Space Science Institute


Hyperion, salah satu bulan yang dimiliki planet Saturnus berotasi secara tidak beraturan, hal ini mengakibatkan waktu siang dan malam di bulan tersebut tidak pernah sama tiap harinya. Foto: NASA



Para peneliti mengeluarkan teori bahwa reaksi kimia yang terjadi di atmosfer Planet Uranus (kiri) dan Neptunus (kanan) akan menghasilkan hujan berlian di seluruh permukaan planet. Foto: NASA / ESA


Dengan suhu permukaan yang mencapai 460 derajat celcius menjadikan Planet Venus sebagai tempat paling panas di tata surya. Foto: NASA



Gunung Olympus di Planet Mars adalah gunung api tertinggi di tata surya. Ketinggiannya mencapai 27 ribu meter atau 3 kali lipat tinggi Gunung Everest. Foto: NASA / JPL



Planet Mars memiliki ngarai terbesar di tata surya, kedalamannya diperkirakan hingga 6 kali lipat kedalaman ngarai di Grand Canyon atau sekitar 10 ribu meter. Foto: NASA / USGS


http://foto.vivanews.com/read/2840/46168-tempat-paling-ekstrim-di-tata-surya

BUMI AKAN PUNYA DUA MATAHARI DALAM SEMINGGU



Betelgeuse, bintang raksasa berjarak 640 tahun cahaya dari Bumi, sekarat. Ia akan meledak.

Untuk periode beberapa pekan di akhir tahun ini, planet Bumi akan memiliki dua buah “Matahari”. Ini terjadi ketika salah satu bintang paling terang yang biasa hadir di malam hari meledak.

Supernova, atau ledakan bintang itu akan menghadirkan pertunjukan cahaya yang paling terang sejak pertamakali planet Bumi terbentuk.

Menurut prediksi Brad Carter, dosen fisika senior dari University of Southern Queensland, Australia, cahayanya akan sangat terang sampai-sampai malam akan menjadi seperti siang hari selama satu atau dua minggu.

Sumber cahaya itu adalah Betelgeuse, yang berada di konstelasi Orion, berjarak 640 tahun cahaya dari Bumi. Bintang merah super raksasa ini sedang menuju akhir hayatnya dan akan meledak.

“Saat ia meledak, ia akan terbakar dengan sangat terang dan Bumi akan tampak seperti memiliki dua buah Matahari,” kata Carter, seperti dikutip dari Daily Mail, 22 Januari 2011.

Namun demikian, belum dapat dipastikan kapan bintang itu akan meledak. “Jika Betelgeuse tidak meledak di akhir tahun ini, bisa jadi bintang itu baru akan meledak beberapa juta tahun ke depan,” ucapnya.


PLANET TERPANAS DI JAGAD RAYA



Kemajuan astronomi menguak satu demi satu rahasia langit. Berbagai temuan dihasilkan: di antaranya sejumlah planet mirip Bumi, lubang hitam (black hole), atau galaksi terbesar.

Para ilmuwan juga telah menemukan planet yang diselubungi gas yang dinamakan WASP-33b atau disebut juga HD15082. Dan belakangan terungkap, ini adalah planet paling panas yang pernah ditemukan. Bayangkan, suhu permukaan eksoplanet ini sampai 3.200 derajat Celcius atau lebih dari setengah suhu permukaan Matahari yang mencapai 6.000 derajat Celcius.

Permukaan planet yang membara ini diketahui dari orbitnya yang dekat bintang mirip Matahari yang suhunya sampai 7.160 derajat Celcius. Letaknya 380 tahun cahaya di konstelasi Andromeda.

Para astronom kali pertamanya menyadari eksistensi Planet WASP-33b pada tahun 2006, setelah beberapa kali mengobservasi fase redup bintang induknya.

Ini menyebabkan planet yang besarnya 4,5 kali ukuran Yupiter itu mengorbit bintangnya kurang dari 7 persen dari jarak antara Merkurius ke Matahari. Sangat dekat. Planet WASP-33b menyempurnakan orbitnya setiap 29,5 jam.

Berdasarkan hasil studi yang dipimpin Alexis Smith dari Keele University, Staffordshire, emisi thermal WASP-33b ditemukan menggunakan kamera inframerah di teleskop William Herschel di Canary Islands.

Terkuak, temperatur planet itu 9.00 derajat Celcius lebih panas dari planet berpredikat 'terpanas' sebelumnya di Galaksi Bima Sakti, yaitu WASP-12b. Planet tersebut berada 600 tahun cahaya dari Bumi hanya punya waktu 10 juta tahun lagi sebelum terbakar habis.

Jaraknya yang dekat dengan bintangnya, membuat WASP-12b mencapai suhu 2.300 derajat Celcius. Sekali mengorbit, planet ini memerlukan waktu 1.1 hari.


http://teknologi.vivanews.com/news/read/201826-ditemukan--planet-terpanas-di-jagad-raya

PLANET MARS DIDUGA SEMBUNYIKAN BANYAK ES



Kutub-kutub planet Mars kemungkinan bukanlah satu-satunya tempat di mana air es bersembunyi di planet itu. Dari penemuan terbaru, astronom memprediksi bahwa es juga hadir di kawah-kawah yang ada di sekitar garis katulistiwa Mars.

Temuan ini disebut-sebut dapat memberikan dampak signifikan terhadap eksplorasi planet Mars di masa depan. Nantinya, es tersebut berpeluang dapat dimanfaatkan sebagai penyambung hidup ketika manusia mulai ada yang ditugaskan di sana.

Menggunakan gambar-gambar yang diambil oleh Mars Global Surveyor dan Mars Reconnaissance Orbiter, David Shean, Planetary Geologist dari Malin Space Science Systems di San Diego, Amerika Serikat menyebutkan, tampaknya ada banyak material yang kaya akan es terkubur di dasar setidaknya 38 kawah di kawasan Sinus Sabaeus, yang ada di dekat katulistiwa Mars.

“Sangat mengherankan bahwa hal-hal seperti ini tidak disadari sebelumnya meski sudah ada ratusan ribu foto-foto resolusi tinggi yang diambil selama 15 tahun terakhir,” kata Shean, seperti dikutip dari Space, 2 Februari 2011. “Ini bukti bahwa planet Mars memang penuh dengan kejutan.”

Dari penelitian-penelitian terdahulu, kutub planet Mars diperkirakan menyimpan es. Akan tetapi, iklim di planet itu terlalu keras bagi kelangsungan air. Udara di sana sangat tipis sehingga jika ada es di permukaan planet akan segera menguap.

“Sejak lama kami telah melihat gambar-gambar yang menunjukkan bahwa tampak material yang kaya akan es di dasar kawah di kedua kutub Mars,” kata Shean. “Yang mengherankan, ternyata material yang sama juga ditemukan di khatulistiwa planet itu,” ucapnya.

Shean menyebutkan, jika ada es yang terkubur di khatulistiwa, tampaknya ia menyimpan catatan penting terhadap kondisi iklim di masa lalu Mars yang sangat ingin dianalisa oleh ilmuwan.

Lebih lanjut, Shean menyebutkan, kawasan khatulistiwa jauh lebih menarik untuk dijadikan tujuan untuk eksplorasi di masa depan dibandingkan dengan kutub karena mendapatkan lebih banyak sinar matahari dan memiliki temperatur yang lebih hangat.

“Khatulistiwa cocok untuk kendaraan penjelajah bertenaga matahari,” kata Shean. “Namun demikian, eksplorasi masa depan juga membutuhkan air sebagai sumber pendukung kehidupan,” ucapnya.

Temuan es di kawasan khatulistiwa planet Mars tersebut dipaparkan di jurnal Geophysical Research Letters. (hs)

http://teknologi.vivanews.com/news/read/202604-planet-mars-diduga-sembunyikan-banyak-es

NASA TEMUKAN TATA SURYA BARU



Kepler, obeservatorium luar angkasa milik NASA menemukan sistem tata surya yang terdiri dari enam buah planet mengitari bintang serupa Matahari. Oleh sejumlah astronom, planet-planet itu disebut sebagai mini Neptunus.

Lima planet baru itu mengorbit dekat dengan mataharinya (Kepler 11), lebih dekat dibandingkan dengan jarak Matahari ke planet Merkurius milik tata surya kita. Adapun planet keenam berada di jarak yang lebih jauh. Kurang lebih berjarak sama dengan jarak Matahari ke Venus.

“Ini merupakan sistem planet yang sangat rapat,” kata Jonathan Fortney, astronom dari Lick Observatory, University of California, Santa Cruz, seperti dikutip dari National Geographic, 4 Februari 2011.

Planet-planet tersebut (diberi nama Kepler 11b sampai Kepler 11g), kata Fortney, berukuran relatif kecil, mulai dari 2 hingga 4,5 kali ukuran Bumi. Selain itu, planet baru yang ditemukan juga ternyata sangat ringan. “Ini mengindikasikan bahwa sebagian besar planet-planet itu terdiri dari gas,” ucapnya.

Dari penelitian, diketahui bahwa empat dari enam planet itu memiliki atmosfir tebal yang mengandung hidrogen dan helium.

Dua planet yang lebih dekat ke bintangnya memiliki densitas yang lebih tinggi. Diperkirakan, kedua planet ini memiliki atmosfir yang sebagian besar terdiri dari air, dan hanya sedikit hidrogen dan helium.

“Dapat menemukan banyak planet milik sebuah bintang dan dapat mengkalkulasikan kandungan planet itu merupakan anugerah ilmiah,” kata Fortney. “Sama seperti paleontologis yang mempelajari spesies dinosaurus, astronom bisa melihat banyak dunia lain yang lahir bersamaan untuk lebih memahami transformasi planet-planet,” ucapnya.

Kini, kata Fortney, kita bisa melakukan perbandingan ilmiah. “Kita bisa memperkirakan bagaimana evolusi planet-planet telah menyimpang sejalan dengan waktu,” ucapnya.

http://teknologi.vivanews.com/news/read/202917-nasa-temukan-tata-surya-baru