"Bluetooth" Siapa yang tidak kenal dengan yang satu ini. Yups hampir semua ponsel yang ada sekarang sudah dilengkapi dengan perangkat yang satu ini. Tapi "Siapa" sih sebenarnya Bluetooth ini? yah inilah yang akan kita bahas sedikit mengenai Si Gigi Biru.
Nama Bluetooth berasal dari nama Raja Denmark, Harald Bluetooth. Kemampuan sang raja dalam menyatukan suku-suku yang berperang menginspirasi namanya menjadi suatu perangkat yang juga mampu menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer, laptop dan perangkat ponsel.
Diawali dengan kemunculan Bluetooth versi 1.0 pada bulan juli 1999, versi ini masih memiliki bebrapa kelemahan diantaranya pengaturan koneksi yang rumit dan masih diterapkannya perintah manual sehingga keamanan pengguna tidak terjamin. Teknologi Bluetooth makin berkembang dengan kehadiran Bluetooth versi 1.1 dan 1.2. perbaikan dilakukan dalam mendukung channel yang tidak terenkripsi. juga mengakomodasi kecepatan transmisi hingga 1 Mbit/detik dan tahan terhadap interferensi frekuensi radio.
Bluetooth versi berikutnya 2.0 dirilis pada tahun 2004. Perbedaan utama adalah fitur Enhanced Data Rate (EDR) untuk transfer data yang lebih cepat. Tingkat kecepatan diklaim mencapai 3 Mbit/detik meskipun pada prakteknya hanya mencapai 2,1 Mbit/detik. Selanjutnya era Bluetooth versi 2.1 memperkenalkan Secure Simple Pairing (SSP) yang berfungsi meningkatkan sisi keamanan penggunaan.
Selanjutnya pada tahun 2009 diperkenalkan Bluetooth versi 3.0+HS (High Speed). Tingkat kecepatan pada versi ini mencapai 24 Mbit/detik. Fitur utama pada versi ini adalah AMP, yaitu tambahan jaringan WiFi sebagai data berkecepatan tinggi.
Adapun kelebihan teknologi Bluetooth antara lain adalah, daya jangkau dapat menembus dinding, kotak dan berbagai rintangan lain, tidak memerlukan kabel penghantar selain kegunaan sebagai perantara modem. Sebagai teknologi komunikasi tanpa kabel (wiraless), Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz. Secara sederhana Bluetooth adalah suatu teknologi tanpa kabel yang dapat mengkoneksikan dua perangkat yang berbeda. Teknologi ini mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time dengan jangkau layanan berjarak dari 1, 10 hingga 100 meter.
Sedangkan berbagai kekurangan diantaranya sistem menggunakan frekuensi sama dengan gelombang LAN standar, pengguna akan kesulitan melakukan transfer apabila ditemukan banyak koneksi Bluetooth dalam suatu ruangan dan banyak virus beredar melalui teknologi ini.
Nah itulah sekelumit tentang Si Gigi Biru.